Monday, February 05, 2007

The Secret

Kemarin malam, saya dan istri berdua nonton bareng DVD the Secret. Setelah menunggu anak-anak tertidur lelap akhirnya kesampaian juga nonton “film dewasa” ini berdua. Lho iya, ini film dewasa, karena insyaAllah akan mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang dewasa dan bertanggung-jawab. Film yang berdurasi sekitar 90 menit ini diproduseri oleh Rhonda Byrne dan disutradarai oleh Drew Heriot. Tidak ada jalan cerita yang perlu diikuti secara bertele-tele, karena the Secret dibuat dengan format “kuliah” dari para master dalam bidang filsafat, spiritualitas, motivasi, pengusaha, ahli keuangan, ahli fisika kuantum, dsb. Diselingi dramatisasi singkat atas topik yang diulas. The Secret di Amerika Serikat cukup ramai dibicarakan. Selain mendapat ulasan yang luas di media, the Secret juga antara lain pernah tampil pada acara Larry King November lalu, dan awal Februari 2007 ini akan tampil pada acara Oprah.

Film ini diawali dengan adegan seorang wanita yang sedang mengalami masalah hidup, kalau tidak salah diperankan Rhonda Byrne sendiri. Kemudian dia menemukan sebuah buku yang mengungkapkan rahasia terbesar sepanjang jaman. Yang merupakan jawaban atas segala persoalan yang sedang dia alami. Kemudian, karena penasaran, dimulailah pencarian akan the Secret itu sendiri, yang ternyata di masa lalu dikuasi oleh orang-orang yang telah memberikan sumbangan besar kepada dunia, seperti Newton, Emerson, Beethoven, Edison, Einstein, dsb. Byrne kemudian menemukan beberapa Secret Teacher masa kini, yang akan membeberkan rahasia tersebut.

Kemudian tampil-lah Bob Proctor memberikan pengantar tentang the Secret. Kemudian satu per satu Secret Teacher yang lain tampil memberikan penjelasan dari berbagai sudut pandang. Diantaranya John Assaraf, Rev. Michael Beckwith, John Demartini, Jack Canfield, James Arthur Ray, Joe Vitale, Lee Brower, Marie Diamond, Mike Dooley, Bob Doyle, Hale Dwoskin, Cathy Goodman, Morris E. Goodman, John Gray, John Hagelin, Bill Harris, Esther Hicks, Ben Johnson, Loral Langemeier, Lisa Nichols, David Schirmer, Marci Shimoff, Denis Waitley, Neale Donald Walsch, dan Fred Alan Wolf. Lengkap.

Jadi apakah sebenarnya the Secret yang konon di masa lalu dikubur, disembunyikan, bahkan dilarang untuk diedarkan ke publik itu? Rahasia terbesar itu adalah bahwa ternyata pikiran manusia akan membentuk realitas yang akan dia alami. Konsep ini disebut juga Law of Attraction. Bahwa pikiran kita sendiri yang selama ini menarik kejadian-kejadian yang kemudian kita alami. Like attracts like. Pikiran yang positif akan menarik hal-hal yang positif. Pikiran yang negative akan menarik hal-hal yang negative. Inilah rahasia terbesar itu. Kedengaran nya sederhana, namun membawa dampak yang luar biasa. Jika hal ini benar, maka kita akan dapat dengan mudah menentukan masa depan kita dengan mengatur pikiran kita. Pertanyaan nya bagaimana kita dapat mengatur pikiran kita. Perhatikan saja, dalam keseharian kita, betapa kita lebih sering berpikiran negatif dari pada positif. Betapa sering pikiran kita ada dalam kondisi “autopilot“, mengawang-awang, melayang-layang entah kemana. Memikirkan ketakutan-ketakutan akan masa depan, memikirkan penyesalan di masa lalu, yang akhirnya hal-hal negatif yang kita khawatirkan akan “ditarik“ ke dalam hidup kita. Manusia berpikir ribuan kali dalam sehari. Sebagian besar dilakukan tanpa kesadaran. Padahal setiap pikiran kita akan membawa “buah“ nya.

Lantas bagaimana menjaga agar kita selalu memiliki pikiran yang akan membawa hal-hal yang baik dalam hidup kita? Dalam hal ini perasaan memegang peran sangat penting. Misalnya pikiran yang membawa perasaan-perasaan marah akan membawa hal-hal yang menyebabkan rasa marah. Sementara pikiran yang membawa perasaan cinta, akan membawa hal-hal yang membuat kita tetap memiliki rasa cinta. Latar belakang “ilmiah” dari Law of Attraction ini adalah bahwa pikiran kita adalah gelombang, sebagaimana setiap partikel yang menyusun semesta ini. Sehingga pikiran kita selalu membangkitkan getaran yang akan direspon oleh semesta. Dalam fisika kuantum juga dikemukakan ide bahwa kejadian di luar sana hanyalah samudera kemungkinan-kemungkinan, yang menjadi “realitas” setelah dibentuk oleh pikiran. Jadi pikiranlah yang membentuk “dunia” kita.

Lantas bagaimana memanfaatkan the Secret? Sesederhana Aladdin menggunakan lampu wasiat nya. Kisah Aladdin adalah metafora interaksi antara manusia (Aladdin) dan semesta (digambarkan sebagai Jin). Disaat manusia sudah memutuskan permintaanya, maka semesta akan menjawab dengan: “Your wish is my command!”. Untuk itu proses kreatif yang dapat kita lakukan adalah: Pertama: Ask. Tentukan apa yang kita “minta”. Apa yang kita inginkan untuk wujudkan. Kedua: Believe. Percaya bahwa apa yang kita inginkan sudah dikabulkan. Percaya total diluar apa yang saat ini kita sedang lihat ada alami. Kemudian: Receive. Yaitu Take Action untuk menerima apa yang semesta berikan kepada kita. Proses ini dapat menjadi lebih powerful dengan menerapkan dua hal, yaitu: Gratitude, rasa syukur atas apa yang telah kita dapatkan. Dan Visualisasi, yaitu melakukan visualisasi atas apa yang kita inginkan dalam bentuk gambaran mental yang kuat, dan disertai perasaan yang mendalam.

Dalam bidang apakah the Secret dapat diterapkan? Nyaris dalam segala bidang kehidupan. Tidak hanya dalam hal keberhasilan financial. The Secret dapat kita aplikasikan dalam kesehatan, hubungan antar manusia, dsb. Selengkapnya film ini membahas The Secret: to Money, to Relationship, to Health, to the Word, to You, bahkan to Live.

Rhonda Byrne mengakui dalam komentar pada film nya, bahwa film ini dibuat setelah dia memperoleh inspirasi dari dua buah buku self-help classic, yaitu: the Science of Getting Rich (1910) karya Wallace D. Wattles dan the Master Key System (1912) karya Charles F. Haanel. The Master Key System disebut-sebut sebagai buku yang memperngaruhi Bill Gates sewaktu drop out kuliah dan mulai membangun Microsoft. Buku ini mengupas dengan sangat detil tentang Law of Attraction, jauh sebelum penulis buku motivasi bermunculan di AS. The Master Key System asli nya adalah materi kursus tertulis yang diberikan oleh Haanel. Haanel adalah seorang industrialis sukses masa lalu. Dan orang bersedia membayar $1,500 (jumlah yang sangat besar masa itu) untuk mengikuti kursus tertulisnya. Konon didikan Haanel pun mengikutu kisah sukses guru nya.

Secara umum menonton film ini jelas bermanfaat. Anda disajikan intisari dari ratusan buku sukses yang pernah ada. Langsung dari pakarnya. Tahun 2005 saya sempat juga menyaksikan film sejenis, yang berjudul What the Bleep Do We know?. “Bleep” disini maksudnya adalah sensor dari “F word”. Beda nya, the Bleep lebih mengupas tentang Quantum Physics dan bagaimana pikiran manusia membangun realitas yang dia alami. Format nya pun hampir sama. Kuliah dari pakar yang diselingi drama. Bahkan dua pakar dalam the Bleep tampil juga dalam the Secret, yaitu John Hagelin dan Fred Alan Wolf. Keduanya pakar fisika kuantum. Hanya dramatisasi dalam the Bleep jauh lebih menarik karena ada jalinan cerita nya. Pemeran nya pun tidak tanggung-tanggung, aktris tuna rungu pemenang Oscar Marlee Matlin.

Jadi? Yang belum sempat nonton, setelah tahu prinsip-prinsipnya, segara gunakan the Secret untuk menarik hal-hal positif bagi diri Anda.(FR)

8 comments:

.. said...

Gue tertarik banget sama filem ini, walaupun baru liat trailernya di internet. Siapa sih yang gak pengen jadi Pengusaha besar dan menjadi berkat buat orang lain? Tentunya dengan kemampuan menikmatinya.

Soal berpikir positif, sebetulnya udah sering didengar. Karena gue kristen, di injil juga banyak hal yang mengingatkan tentang hal itu. Betapa banyak kejadian yang 'tidak mungkin' menjadi 'mungkin', cerita tentang 'orang kecil' menjadi 'orang besar', dan lain lain. Cuma seperti para nabi jaman dulu, lebih banyak orang tidak menggubris dan lebih suka dengan pikiran sendiri, khawatir dan takut melihat kenyataan dengan mata dan paradigma sendiri.
Jangankan nabi, sedangkan Tuhan sendiri sudah memberi bukti dengan kejadian2 yang ajaib, tapi teteeeep aja orang lebih suka hidup dalam pikirannya sendiri ( istilah elo: autopilot ).

Sayang memang kalo menjalani hidup hanya dengan percaya akan yg keliatan sekarang aja, padahal sesuatu yang belum keliatan sekarang itu juga kehidupan dan sudah terjadi kalau manusianya mau menerima.

Tentang positive thinking, sekali lagi pagi ini gue diingatkan lagi oleh tulisan dibawah ini yang gue pengen share aja.

cheers!

---------
Persevere!

By Robert H. Schuller

"When a person falls, he jumps up again!" -Jeremiah 8:4 (LB)


Some years ago, a stock broker I knew went through a very difficult time in his business. He lost almost everything he owned. During this time he decided to practice possibility thinking and believed that God could help him.

The first thing he decided was that he had to find a way to feed his family. He had no money, but he took his station wagon out at four o'clock in the morning and drove down the alleys of his neighborhood picking up all the old newspapers he could find in people's trash. This was before the city recycling campaigns began. In the evening when no one could recognize him, he did the same thing. That first week he earned almost $70.00 collecting old papers and selling them.

Then he got his boys into the act. They went to apartment houses and offered to collect old newspapers. The managers of the apartment house thought it was a great way to be rid of some trash. When he told me this story, he was making over $1000 a month collecting old newspapers, while still working at his brokerage office.

His associates couldn't understand why he was so happy. He told them, "I practice possibility thinking and I have faith in God." And I could add to that the fact that he had developed the dynamic human value of PERSEVERANCE!

I rejoice in developing my ability to persevere, God and I are up to doing some great things today!

Fauzi Rachmanto said...

Betul sekali Bang ... Thanks cerita nya, menyentuh banget. Tau Napoleon Hill kan? Ini salah satu Secret Teacher juga kayanya. Ada kutipan menarik di bagian akhir Bab 9 buku nya "Think and Grow Rich" yang sering dilewat ama orang Indonesia kalau baca buku ini. Bab 9 ini tentang persevere/ persistence. Nih dikutip lengkap:

THE LAST GREAT PROPHET

"Mohammed was a prophet, but he never performed a miracle. He was not a mystic; he had no formal schooling; he did not begin his mission until he was forty. When he announced that he was the Messenger of God, bringing word of the true religion, he was ridiculed and labeled a lunatic. Children tripped him and women threw filth upon him. He was banished from his native city, Mecca, and his followers were stripped of their worldly goods and sent into the desert after him. When he had been preaching ten years he had nothing to show for it but banishment, poverty and ridicule. Yet before another ten years had passed, he was dictator of all Arabia, ruler of Mecca, and the head of a New World religion which was to sweep to the Danube and the Pyrenees before exhausting the impetus he gave it. That impetus was three-fold: the power of words, the efficacy of prayer and man's kinship with God.
"His career never made sense. Mohammed was born to impoverished members of a leading family of Mecca. Because Mecca, the crossroads of the world, home of the magic stone called the Caaba, great city of trade and the center of trade routes, was unsanitary, its children were sent to be raised in the desert by Bedouins. Mohammed was thus nurtured, drawing strength and health from the milk of nomad, vicarious mothers. He tended sheep and soon hired out to a rich widow as leader of her caravans. He traveled to all parts of the Eastern World, talked with many men of diverse beliefs and observed the decline of Christianity into warring sects. When he was twenty-eight, Khadija, the widow, looked upon him with favor, and married him. Her father would have objected to such a marriage, so she got him drunk and held him up while he gave the paternal blessing. For the next twelve years Mohammed lived as a rich and respected and very shrewd trader. Then he took to wandering in the desert, and one day he returned with the first verse of the Koran and told Khadija that the archangel Gabriel had appeared to him and said that he was to be the Messenger of God.
"The Koran, the revealed word of God, was the closest thing to a miracle in Mohammed's life. He had not been a poet; he had no gift of words. Yet the verses of the Koran, as he received them and recited them to the faithful, were better than any verses which the professional poets of the tribes could produce. This, to the Arabs, was a miracle. To them the gift of words was the greatest gift, the poet was all-powerful. In addition the Koran said that all men were equal before God, that the world should be a democratic state— Islam. It was this political heresy, plus Mohammed's desire to destroy all the 360 idols in the courtyard of the Caaba, which brought about his banishment. The idols brought the desert tribes to Mecca, and that meant trade. So the business men of Mecca, the capitalists, of which he had been one, set upon Mohammed. Then he retreated to the desert and demanded sovereignty over the world.
"The rise of Islam began. Out of the desert came a flame which would not be extinguished— a democratic army fighting as a unit and prepared to die without wincing. Mohammed had invited the Jews and Christians to join him; for he was not building a new religion. He was calling all who believed in one God to join in a single faith. If the Jews and Christians had accepted his invitation Islam would have conquered the world. They didn't. They would not even accept Mohammed's innovation of humane warfare. When the armies of the prophet entered Jerusalem not a single person was killed because of his faith. When the crusaders entered the city, centuries later, not a Moslem man, woman, or child was spared. But the Christians did accept one Moslem idea— the place of learning, the university." (Think and Grow Rich, Chapter 9)

Ali Auza Rusitadi said...

Pak Fauzi, saya ali, saya tinggal dibandung juga. Kapan kira-kira TDA di bandung mau ngadain pertemuan ya.. Diantos kabarna :-) Ali 0852 2024 4197 / 9132 1487

Fauzi Rachmanto said...

Thanks Pak Ali, saya siap saja jadi tuan rumah. Ada saran waktu nya?

namaste said...

Pak Fauzi, Di indo beli dimana ya dvdnya?
Thx
eddy

lailyasri said...

where didi you get the dvd, please inform me in laily_asri@yahoo.co.id

millenis said...

ANDA INGIN MEMILIKI DVD THE SECRET?
Jika Anda ingin membeli dan merasakan hasil dari Film The Secret ini, seperti mereka yang sudah terubahkan hidupnya setelah mempraktekkan intisari Kisah-Kisah Inspirasional dalam Film ini. Anda bisa membelinya di http://www.spiritualcinemacircle.com/

Tetapi jika Anda ingin mendapatkan versi "original copy"-nya ,kami bisa membantu Anda untuk mendapatkannya :
FILM DVD THE SECRET BY RHONDA BYRNE
1.VERSI ORIGINAL (TEKS BAHASA INGGRIS)
2.VERSI DENGAN TEKS BAHASA INDONESIA (mengenai teksnya cukup baik, penulis teks menguasai apa yang disampaikan pembicara dalam film tersebut)

Untuk pembelian, silahkan hubungi kami di :
HP/SMS : 0852 2802 5480
Email : yogha01@yahoo.com.sg

Didi said...

ga perlu repot, kalo anda ingin memiliki film dvd the secret, silahkan hubungi saya di 08176508338 (sms) atau email ke didi_oke2000@yahoo.com. hanya dengan Rp 50.000, kami akan mengirimkan filmnya dalam waktu kurang dari 3 hari.