Dalam berbagai versinya, Anda tentu pernah mendengar cerita klasik ini: Seseorang pergi meninggalkan rumahnya untuk pergi merantau mencari harta karun. Dengan perjalanan yang penuh perjuangan, tantangan dan rintangan, akhirnya yang ia temukan adalah kenyataan, bahwa harta karun yang ia cari selama ini terpendam di dalam rumahnya sendiri! Versi cerita yang sangat indah dan inspiratif tentunya pernah Anda baca di novel "the Alchemist" nya Paulo Coelho. Namun versi lain dari cerita ini bahkan sudah ada di kumpulan syair "Mathnawi" karangan Jalaludin Rumi. Cerita-cerita tadi seolah adalah pesan universal yang ingin menyampaikan satu rahasia kepada kita: bahwa yang selama ini kita cari-cari, sudah ada dalam diri kita.
Selama ini sebagian besar dari kita mendefinisikan sukses sebagai pencapaian atas hal-hal yang sesungguhnya merupakan akibat dari sukses, bukan sukses itu sendiri. Misalnya kita baru akan sukses jika sudah memiliki uang dalam jumlah tertentu, memiliki barang tertentu, atau ada dalam konsisi tertentu. Maka mulailah Anda mencari sukses diluar sana. Mulailah Anda menempuh perjalanan mencari harta karun Anda. Siang jadi malam, malam jadi siang, Anda sibuk kesana kemari, tapi kok Anda merasa tidak kunjung "sukses". Saking sibuknya Anda mencari di dunia luar Anda, sampai Anda lupa bahwa barangkali yang Anda cari2 sebenarnya sudah ada di dalam diri Anda.
Jika Anda mendefinisikan sukses sebagai kepemilikan atas benda atau situasi yang melingkupi Anda, maka sikap yang oleh Deepak Chopra dalam "Seven Spiritual Laws of Success" disebut sebagai "object-referral" tadi justru akan membelenggu Anda dengan kebutuhan pengakuan, kebutuhan untuk menguasai, kebutuhan untuk mengendalikan, dsb, yang semuanya akan berujung pada ketakutan. Ketakutan akan kehilangan, ketakutan tidak diakui, ketakutan tidak bisa memiliki, dan berbagai ketakutan lain yang semuanya bersumber pada object2 di luar diri Anda. Padahal object2 di luar diri Anda semuanya adalah hal yang semu. Hari ini ada, besok bisa lenyap tidak ada. Hari ini bisa begitu istimewa, besok tidak ada artinya. Anda akan frustasi jika mengejar sesuatu yang semu seperti itu.
Jadi dari mana memulai sukses Anda? Semua sudah ada dalam diri Anda. Diri Anda yang sejati adalah sukses itu sendiri. Master your mind, master your destiny, kalau kata Adam Khoo, sukses adalah mindset, kata Jennie S. Bev, change your thinking, change your life, kata Brian Tracy, change what's going on inside your mind, kata Bob Proctor. Semua guru sukses menyerukan hal yang sama. Mulailah dari dalam diri Anda. Kalau sukses sudah ada dalam diri Anda, artinya Anda tidak perlu mencari sukses, atau mencoba untuk sukses. Anda bisa "menjadi" sukses, "be success", saat ini juga.
Namun sukses yg ada dalam diri Anda tadi bagaikan harta karun yg tertutup rapat di dalam peti pikiran Anda. Sementara Anda sibuk mencari harta karun di luar sana. Ia tersembunyi bagaikan "hidden treasure" yang menunggu dengan setia. Menunggu Anda untuk segera tersadar dan membuka kunci sukses Anda. Pada saat pikiran dan perasaan Anda menyatakan bahwa Anda "be" sukses. Maka Anda sudah memutar kunci untuk membuka kesuksesan Anda. Dan jadilah Anda sukses.
Cukup sampai disitu? Tentu tidak. Setiap saat, jika tidak berhati-hati, maka Anda akan kembali memenjarakan kesuksesan Anda kedalam peti harta karun tadi. Paling tidak ada empat hal yang harus Anda jaga supaya Anda selalu membawa sukses beserta Anda.
Pertama adalah pikiran. Jaga pikiran Anda sebagaimana orang sukses berpikir. Orang sukses selalu berpikir tentang peluang, opportunity dan harapan. Orang yang sukses pikirannya diisi dengan optimisme masa depan. Orang yang sukses selalu meluangkan waktu untuk memikirkan rencana nya di masa mendatang, memvisualisasikan apa yang ingin diwujudkannya di masa mendatang. Pikiran orang sukses terus diisi dengan ilmu-ilmu baru untuk meningkatkan kualitas dirinya. Orang sukses tidak pernah mengisi pikirannya dengan hal-hal diluar kendali nya, seperti kejadian2 yang berlangsung di masa lalu, kejadian yang tidak berkenaan dengan dirinya seperti gossip, kehidupan orang lain, dsb.
Yang kedua, adalah perasaan. Perasaan orang sukses dipenuhi dengan rasa syukur atas apa yang telah ia terima dan yang akan ia terima. Ya, bahkan ia telah mensyukuri apa yang baru akan dia terima. Karena perasaanya dipenuhi oleh keyakinan, bahwa apa yang sedang ia upayakan ditakdirkan untuknya, dan ia bersyukur untuk itu. Perasaannya juga jauh dari kebencian dan prasangka. Ia tidak pernah iri dengan sukses orang lain, karena tahu ia juga sukses. Hatinya diluputi dengan cinta, karena ia tahu bahwa yang ia lakukan adalah perwujudan dari rasa cinta. Cinta nya pada Rabb-nya, dan kepada orang-orang yang disayanginya.
Yang ketiga adalah perkataan. Mulai sekarang berkata-kata lah seperti orang sukses. Pelajari bagaimana orang sukses berbicara, dan lakukan hal yang sama. Orang yang sukses tidak akan pernah mengucapkan kata-kata yang pesimis. Yang keluar dari mulutnya adalah semangat dan ucapan-ucapan yang membesarkan hati. Orang sukses tidak akan mengeluarkan kata-kata yang merendahkan diri nya atau orang lain. Orang sukses selalu menggunakan kalimat yang positif dan membesarkan hati, baik untuk dirinya sendiri atau orang lain.
Kemudian yang terakhir adalah tindakan. Melalui tindakan, orang sukses mengalami sukses nya. Tindakan seperti apa yang dilakukan orang sukses? Mereka akan selalu take action begitu ada peluang. Mereka aktif menyambut rejeki yang sudah menjadi miliknya. Mereka menikmati setiap tindakan sebagai ekspresi dari sukses nya. Mereka berbagi kepada sesamanya, mereka ringan tangan membantu yang membutuhkan. Mereka sadar bahwa setiap tindakan mereka, adalah manifestasi kesuksesan.
Dengan empat hal tadi, insyaAllah sukses Anda yang ada dalam diri Anda akan mewujud dalam hal-hal diluar diri Anda. Anda akan menarik kedalam hidup Anda setiap kejadian, situasi, orang, benda, yang merupakan buah dari sukses Anda. Dan pada saat itu terjadi, orang sukses akan tetap tenang dan terus menjalankan empat hal diatas. Karena orang sukses sudah mencapai tahap "tidak bersedih terhadap apa yang lepas dari tangan mu, dan tidak bangga terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu". (FR)
6 comments:
Well said, Fauzi. Thank you for quoting yours truly.
Jennie S. Bev
http://www.jennieforindonesia.com
always inspiring ...
Bu Jennie, many thanks for visiting my blog. Wow, I can't believe it! Jennie S. Bev read my blog!
Bu Eka, thanks. Kalau buat saya kegigihan teman2 saya, spt Bu Eka ini yg always inspiring buat saya.
Pak, bicara harta karun jadi ingat komiknya Tintin yang judulnya "harta karun Rackham Merah".. capek2 Tintin dan Snowy menyebrangi laut merah dan menyelam di dasar lautan mencari harta karun, eh ternyata setelah capek sendiri gak ketemu ketemu, malah secara nggak sengaja menemukannya di Gudang rumah mereka, Marlinspike Hall.
:) keep on inspiring us, seperti Tintin..
Post a Comment