Sunday, April 08, 2007

Bagaimana Membicarakan Bisnis Anda

Bisnis Anda apa sih? Anda pasti pernah mendapat pertanyaan seperti di atas. Entah Anda sedang arisan keluarga, reuni sekolah, atau sedang bersebelahan dengan kenalan baru di kereta. Pertanyaan demikian sering tiba-tiba muncul. Lalu apakah jawaban Anda? Seperti yang dikatakan Michael Port dalam buku “Book Yourself Solid”, saya yakin Anda akan menjawab dengan kategori profesi Anda, misalnya konsultan IT, pedagang pakaian jadi, internet marketer, pelatih fitness, dsb. Dan menurut Michael Port, itu ternyata salah.

Ya. Jawaban tadi bisa salah, karena bisnis Anda adalah lebih dari sekedar kategori profesi yang Anda sebutkan. Malah dengan menyebutkan kategori profesi, gambaran kabur tentang profesi Anda di benak lawan bicara Anda bisa2 membuat dialog Anda tidak menguntungkan. Michael Port memberikan ilustrasi menarik. Misalnya ada seorang pelatih Yoga, bertemu dengan seseorang yang mungkin memerlukan jasa latihan Yoga, namun pernah mengenal seorang instruktur Yoga yang kelakuannya kebetulan negatif. Apa yang terjadi ketika si pelatih Yoga mengenalkan diri dan menyebutkan pekerjaan nya: pelatih Yoga. Lawan bicara akan mundur teratur, jauh sebelum si pelatih Yoga sempat menceritakan apa manfaat berlatih Yoga.

Terus bagaimana seharusnya kita menjelaskan apa yang kita kerjakan? Michael Port dalam buku tadi menjelaskan langkah-langkah yang menurut saya sangat sederhana, praktis, tapi impact nya dahsyat:

Pertama, rumuskan secara baku, kalau perlu tuliskan dan hapalkan, hal-hal berikut ini:
1. Siapakah target market Anda?
2. Apakah masalah terbesar yang dihadapi target market Anda?
3. Bagaimana Anda memberikan solusi bagi target market Anda?
4. Sebutkan hasil dramatis yang pelanggan Anda peroleh
5. Sebutkan manfaat terdalam yang pelanggan Anda peroleh

Kedua, gunakan catatan baku tadi untuk menjawab pertanyaan “apakah bisnis Anda”. Rumus jawabannya begini:
“Tahukah Anda, bagaimana (1 - siapakah target market Anda) melakukan (2 - masalah terbesar). Yang saya lakukan adalah (3 - solusi Anda), sehingga mereka (4 - hasil dramatis). Sekarang klien saya (5 - manfaat terdalam)”.

Kalau kepanjangan Anda dapat menyingkat dalam versi yg lebih pendek. Misalnya: “Tahukah Anda, bagaimana (1 - siapakah target market Anda) melakukan (2 - masalah terbesar). Yang saya lakukan adalah (3 - solusi Anda), sehingga mereka (5 - manfaat terdalam)”. Atau, jika kesempatan Anda amat sangat pendek, gunakan rumus jawaban singkat tapi manis: “Saya membantu (1 - siapakah target market Anda) untuk mendapatkan (5 - manfaat terdalam)”.

Jika Anda perhatikan, jelas sekali model jawaban yang akan Anda sampaikan tidak lagi sekedar definisi profesi Anda, tapi sangat berorientasi pada pelanggan Anda dan manfaat yang mereka peroleh.

Kurang jelas? Anda perlu contoh? OK. Sebagai contoh, saya akan berikan pengalaman pribadi saya. Biasanya saya paling sulit menjawab pertanyaan apa bisnis yang dilakukan perusahaan saya: http://www.sdgisolutions.com/. Kalau saya bilang ini adalah “perusahaan IT”, saya malah ditanya harga komputer. Saya bilang saya jualan software, malah ditanya harga software bajakan di mall2, dsb. Serba salah, dan malah menciptakan dialog yg tidak bermanfaat. Dengan menerapkan ilmu Michael Port, berikut jawaban2 baru saya:

Q : Fauzi, bisnis kamu sebenarnya apa sih?
A : Oh ya, Om tentu tahu betapa besar investasi infrastruktur teknologi informasi perusahaan2 besar seperti Telkom, Yamaha, Federal, dsb. (1 - siapakah target market Anda)
Q : Ya ... pasti besar sekali.
A : Ya, dan asset IT yang besar tadi sangat rumit untuk dikontrol. Mereka bahkan sangat kesulitan memiliki data inventori PC yang mereka miliki, misalnya detil spesifikasi hardware nya, dan software yang terinstall di dalamnya. Ini bicara belasan ribu PC, sangat sulit kalau harus mencatat satu persatu. (2 - masalah terbesar)
A : Nah, yang saya lakukan adalah memberikan alat bantu buat mereka untuk melakukan manajemen asset IT mereka secara mudah. (3 - solusi Anda). Yang kegunaanya sangat banyak, mulai dari bagaimana memiliki data asset IT dengan scan otomatis, hingga melakukan instalasi software serentak di seluruh PC mereka di berbagai kota. (4 - hasil dramatis)
Q : Wah, canggih sekali solusi kamu itu.
A : Betul Om, makanya sekarang klien kami jadi sangat efisien dalam penggunaan asset IT nya. Tidak ada investasi IT yang sia-sia. Yang ujung-ujungnya sangat membantu menekan biaya IT mereka. (5 - manfaat terdalam)
Q : Hebat .. hebat. Ngomong2 ada teman Om yang jadi IT manager di salah satu Bank pemerintah. Kayanya dia perlu solusi kamu.
A : Oh ya Om?, boleh Om … kalau ada nomor HP nya nanti biar saya hubungi …

Nah kan, dari pertanyaan sederhana, dengan menjawab secara tepat, akhirnya bisa jadi bisnis baru. Mungkin Anda protes, ah itu kan di bisnis solusi seperti IT. Di bisnis pakaian jadi misalnya, mana bisa? Hmm ... bagaimana kalau kita coba saja:

Q : Bisnis apa sekarang Teh?
A : Kamu tahu kan sekarang banyak artis sinetron yang pada pake jilbab, kaya Inneke Koesherawati, Zaskia Mecca, dsb … Kerudung mereka kan selain keren, praktis juga modis, jadi banyak muslimah yang pengen meniru mereka.
A : Nah, Teteh menyediakan jilbab-jilbab kaya gitu. Jadi sekarang gak cuma artis sinetron, kamu juga bisa pake jilbab gaya kaya gitu. Jadi kamu bisa tampil secantik mereka.
Q : Ah, yang bener Teh? Kebetulan nih, saya lagi cari. Temen2 di kampus juga pada nyari tuh. Bawa sample gak?

Nah kan. Terbukti ampuh. Daripada sekedar menjawab “jualan kerudung“, “jualan pakaian jadi“ atau “jualan busana muslimah“, misalnya. Anda dapat membuat sebuah obrolan menarik yang jauh bermanfaat. Anda coba-coba saja sendiri untuk membuat jawaban baru atas pertanyaan tentang bisnis Anda.

Buku Michael Port “Book Yourself Solid” sendiri sebenarnya membicarakan tips untuk bisa laris manis (fully booked) bagi profesi2 seperti konsultan, pembicara publik, dsb. Tapi resep2 nya ternyata relevan dan bisa diterapkan untuk bidang-bidang lain. Selamat mencoba.

4 comments:

Try Atmojo said...

Luar biasa ... pak,sangat simpel & "street smart" kalau baca bukunya sendiri, seminggu belum selesai, he..he
Thks

Try Atmojo
www.tryatmojo.blogspot.com

Fauzi Rachmanto said...

Thanks Pak Try. Gak selesai baca buku gpp Pak, asal cabang distro nya nambah terus :-)

Dadan Gumbira Pramudia said...

Bagus sekali... first impression dapat memberikan makna..

Best Regards

Dadan
www.visipram.blogspot.com

Budi Rahmad said...

Sekali lagi TOP Pak, saya baru mengunjungi Blog ini, ternyata sangat aplikatif... pantesan sebagian bilang Bapak ini GURU. Sukses Pak!!!