Thursday, September 21, 2006

Memaafkan

Hari2 ini inbox SMS saya penuh dengan ucapan selamat menunaikan ibadah puasa dan ucapan "MOHON MAAF". Nanti, biasanya menjelang dan sesudah lebaran juga demikian. Inti pesan2 tadi adalah baik, yaitu ajakan untuk saling MEMAAFKAN. Namun, bisakah kita saling memaafkan sebatas ucapan, atau sebatas pesan SMS?

Memaafkan sesungguhnya tidak sekedar ucapan. Namun pekerjaan hati yang tulus ikhlas, dan terwujud dalam pikiran dan tindakan kita. Memaafkan umumnya dikaitkan dengan "kesalahan masa lalu" yang pernah orang lain lakukan kepada kita. Ataupun memaafkan diri kita atas kesalahan yang pernah kita lakukan. Banyak diantara kita yang tidak mudah memaafkan. Bahkan banyak orang yang tidak mau memaafkan hingga mati, atau malah lebih parah lagi "tiada maaf bagimu" nya diwariskan kepada keturunan nya. Inginkah Anda memaafkan? baik kesalahan orang lain dan kesalahan diri kita sendiri? Berikut beberapa tips:

1. Memaafkan adalah suatu pilihan. Keputusan yang Anda sendiri buat, tidak tergantung pra kondisi di luar Anda. Kita boleh memilih, akan terus membawa beban kesalahan masa lalu, atau ingin meringankan diri kita dari beban tadi dengan memaafkan.

2. Coba definisikan kembali makna dari "kesalahan" di masa lalu itu. Jadilah pengamat netral. Gunakan pendekatan untuk tidak menghakimi baik-buruk suatu peristiwa. Baik-buruk, benar-salah, adalah kacamata subyektif manusia yang penuh keterbatasan. Kita tidak pernah tau gambaran utuh suatu puzzle dengan hanya melihat kepingan nya. Grand design peristiwa kita belum lah selesai. Bisa jadi "kesalahan" yang pernah kita perbuat atau diperbuat orang lain kepada kita, membawa hikmah positif dalam hidup kita.

3. Hiduplah di masa kini. Be present. Sebagian besar "persoalan manusia" adalah karena dua hal: mengkhawatirkan masa depan atau menyesali masa lalu. Masa lalu sudah lewat. Itu sudah terjadi. Tidak ada yang dapat kita lakukan untuk mengubah apa yang sudah terjadi di masa lalu. Menyesali, meratapi, menangisi, hanya menyakiti kita, namun tidak mengubah apa2. Ambil pelajaran dari kejadian yang sudah lalu, namun jangan pernah meratapi nya berkepanjangan.

4. Renungkan bahwa setiap orang memiliki sisi baik. Tidak ada orang yang 100% baik atau 100% buruk, termasuk diri kita. Jadi berhentilah memberi stempel baik buruk terhadap orang lain. Semua orang pasti pernah melakukan kesalahan. Sebagaimana semua orang pasti pernah melakukan kebaikan.

5. Niatkan untuk memperbaiki masa depan. Jika Anda ingin berjalan ke depan lebih ringan, tanpa beban. Buang beban nya dengan memaafkan, dan perbaiki hubungan2 Anda dengan orang2 yang melakukan "kesalahan". Termasuk dengan diri Anda sendiri.

6. Rasakan nikmatnya MAAF. Ingatlah kembali rasa nya ketika Anda pernah dimaafkan. Dan rasakan kembali nikmat yang sama ketika Anda memaafkan. Perasaan memaafkan dan dimaafkan itu nikmat dan melegakan. Anda berhak merasakan nya.

7. Jadikan habit. Milikilah habit untuk memaafkan, dalam kualitas yang mendalam: diucapkan lisan kepada orang yang kita maafkan, dirasakan dalam hati, dan diwujudkan dalam tindakan.

Semoga bermanfaat. (fr)

No comments: